SELAYAR | DINAMIS NEWS - Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Tanete, Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar, Askin, mengaku geram karena pembayaran pekerjaan pembangunan 20 unit WC desa yang dikerjakan atas perintah Kepala Desa, hingga kini belum juga direalisasikan. Padahal, progres pekerjaan telah hampir rampung.
Askin merinci, dari 20 unit WC yang menjadi target pembangunan, sebanyak 13 unit telah selesai 100 persen, 3 unit selesai 90 persen, 2 unit mencapai 75 persen, dan 2 unit lainnya baru 50 persen. Pekerjaan tersebut, kata dia, seluruhnya dikerjakan sesuai instruksi pemerintah desa dan kebutuhan masyarakat.
Menurutnya, sejak awal Kepala Desa telah berulang kali menjanjikan pencairan anggaran. Mulai dari Oktober, kemudian diundur ke November, dan kembali dijanjikan akan cair pada bulan Desember 2025. Namun hingga tanggal 2 Desember 2025, tak ada kejelasan pembayaran.
“Saya sudah beberapa kali dijanji. Katanya tunggu Oktober, lalu November, sekarang Desember. Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan, sementara pekerjaan sudah hampir rampung. Ini sangat merugikan kami,” tegas Askin.
Ia menambahkan, para tukang yang terlibat dalam pembangunan tersebut kini terus menagih upah mereka. Kondisi itu membuat dirinya berada dalam tekanan berat.
“Tukang sudah menagih haknya karena pekerjaan sudah dikerjakan sesuai target. Tapi kami belum bisa membayar karena dananya belum cair,” ujarnya.
Askin mengaku telah berupaya mencari kepastian dengan mendatangi Kantor Desa Tanete. Namun jawaban Bendahara Desa justru membuatnya semakin bingung.
“Bendahara Desa menyampaikan bahwa tidak ada lagi pencairan untuk pekerjaan WC itu. Ini membingungkan dan makin merugikan kami,” tuturnya.
Askin menegaskan, pekerjaan ini merupakan program yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, sehingga pemerintah desa wajib bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah pembayaran kepada para pekerja.
“Ini menyangkut hak pekerja. Kami minta segera dibayarkan agar tidak menimbulkan persoalan sosial di masyarakat,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tanete, Darwis, saat dikonfirmasi membenarkan adanya keterlambatan pembayaran. Ia menyebut hal tersebut dipicu kondisi keuangan daerah.
“Ini semua imbas dari keuangan daerah. Kami sudah beberapa kali ajukan, tetapi sampai saat ini belum terealisasi,” jelas Darwis saat dikonfirmasi via WhatsApp pada Selasa, 2 Desember 2025.
.jpeg)

.jpg)


