.jpeg)
GOWA | DINAMIS NEWS - Operasi Pencarian dan Pertolongan terhadap Dg. Malla (65), warga Dusun Panyikkokang, Desa Manuju, Kabupaten Gowa, resmi dihentikan setelah melalui upaya pencarian intensif selama tujuh hari dengan hasil nihil.
Korban dilaporkan hilang sejak 9 November 2025, namun laporan resmi baru diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar pada 13 November 2025. Keterlambatan laporan tersebut menjadi salah satu faktor yang turut menyulitkan proses pencarian.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Kelas A Makassar, Andi Sultan, menjelaskan sejumlah kendala utama yang dihadapi tim SAR selama pelaksanaan operasi.
“Salah satu hambatan terbesar adalah tidak ditemukannya tanda-tanda awal yang dapat menjadi acuan arah pencarian. Hingga hari ketujuh, tim belum menemukan indikasi yang mengarah pada keberadaan korban,” ungkapnya dalam rilis resmi pada Rabu, 19 November 2025.
Selain ketiadaan petunjuk, cuaca buruk turut menjadi tantangan. Curah hujan tinggi yang melanda kawasan hutan Dusun Panyikkokang menyebabkan medan licin, jarak pandang terbatas, serta hambatan pergerakan bagi tim SAR gabungan.
Berbagai upaya dilakukan, mulai dari penyisiran area hutan, perbukitan, jalur sungai, pemantauan menggunakan drone, hingga koordinasi intensif bersama pemerintah desa dan warga setempat. Namun hingga memasuki hari ketujuh, hasil pencarian tetap belum membuahkan hasil.
“Sesuai Standard Operating Procedure (SOP) Basarnas, apabila selama tujuh hari tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, maka operasi resmi ditutup. Meski demikian, Basarnas Makassar tetap melakukan pemantauan pascaoperasi apabila muncul informasi baru atau petunjuk yang mengarah pada korban,” tambah Andi Sultan.
Dengan berakhirnya operasi ini, seluruh unsur SAR gabungan telah kembali ke satuan masing-masing. Basarnas Makassar tetap membuka ruang koordinasi apabila masyarakat mendapatkan informasi terkait keberadaan Dg. Malla.
.jpg)
