SELAYAR | DINSMIS NEWS - Pembangunan Koperasi Desa Bontotangnga, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar, menjadi sorotan warga setempat setelah proses pengangkutan material proyek menggunakan mobil milik pihak luar desa. Padahal, banyak kendaraan milik masyarakat lokal yang dinilai layak dan bisa diberdayakan.
Proyek pembangunan tersebut dilaksanakan oleh Kodim melalui Babinsa di wilayah setempat, bukan oleh pemerintah desa, sehingga memunculkan pertanyaan warga terkait mekanisme pelaksanaan dan proses pemanfaatan potensi lokal.
Sejumlah warga yang identitasnya di rahasiakan menilai keputusan menggunakan armada dari luar desa kurang mencerminkan prinsip pemberdayaan masyarakat yang seharusnya melekat dalam setiap kegiatan pembangunan di tingkat desa.
“Babinsa yang kelola, bukan kepala desa. Tapi tetap saja, kalau bisa gunakan mobil masyarakat sini, kenapa harus pakai mobil orang luar?” ujar seorang warga yang menyampaikan kekecewaannya.
Warga berharap pihak pelaksana dapat memberikan penjelasan terbuka mengenai alasan pemilihan kendaraan dari luar desa dan mempertimbangkan kembali penggunaan armada milik masyarakat. Mereka menilai, langkah tersebut tidak hanya mendukung kelancaran pembangunan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi langsung bagi warga setempat.
.jpeg)




