.jpeg)
DINAMIS NEWS | LUWU TIMUR - Maraknya aktivitas tambang galian C ilegal di Kabupaten Luwu Timur menuai kritik keras dari LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA). Ketua LIRA Lutim, Iwan, menegaskan bahwa Bupati Ir. Irwan Bahri Syam tidak boleh tinggal diam dan harus kembali mengaktifkan tim pengawas terpadu yang pernah ia bentuk saat masih menjabat Wakil Bupati.
Menurut Iwan, lemahnya pengawasan di lapangan membuat aktivitas tambang ilegal semakin merajalela. Padahal, saat masih menjadi Wakil Bupati, Irwan pernah menggagas tim terpadu di setiap kecamatan untuk mengawasi tambang galian C serta menerima langsung aduan warga.
“Dulu waktu Pak Irwan masih Wakil Bupati, ada tim terpadu yang aktif di lapangan. Itu langkah nyata yang patut dilanjutkan. Sekarang, ketika beliau sudah menjadi bupati, justru pengawasan melemah dan tambang ilegal makin tumbuh subur,” tegas Iwan.
Iwan menambahkan, selain merusak lingkungan, lemahnya pengawasan juga membuka ruang bagi intimidasi kepada masyarakat maupun jurnalis. Ia mencontohkan kasus terbaru di Desa Teromu, Kecamatan Mangkutana, di mana wartawan senior bersama rekannya diintimidasi oleh pemilik tambang galian C bernama Slamet.
“Kalau wartawan saja bisa diintimidasi, bagaimana dengan warga biasa? Inilah bukti bahwa pengawasan pemerintah daerah tidak berjalan maksimal,” ujarnya.
LSM LIRA juga meminta Bupati Irwan Bahri Syam bersinergi dengan Polres Luwu Timur dalam melakukan penindakan.
“UU Minerba Nomor 3 Tahun 2020 Pasal 158 sudah jelas. Siapa pun yang menambang tanpa izin harus diproses hukum. Bupati jangan sekadar menunggu, tapi harus bertindak. Hidupkan kembali tim terpadu, koordinasikan dengan aparat, agar tambang ilegal bisa benar-benar diberantas,” tutup Iwan.
