.jpeg)
DINAMIS NEWS | SELAYAR – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kepulauan Selayar kembali menjadi sorotan setelah melakukan penertiban di usaha karaoke Aqilah milik H. Sappara di Jl. Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Benteng Selatan, Jumat (26/9/2025) malam.
Operasi yang digelar sejak pukul 23.23 Wita ini mengacu pada Perda Nomor 8 Tahun 2015 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perda Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol.
Dalam razia itu, Satpol PP mengamankan berbagai jenis minuman beralkohol yang disebut dijual tanpa izin serta mendapati lima wanita pemandu lagu (LC). Sejumlah barang bukti langsung dibawa ke kantor Satpol PP untuk diproses lebih lanjut.
Namun, tindakan ini justru menimbulkan tanda tanya besar. Pemilik karaoke, H. Sappara, menegaskan bahwa usahanya memiliki izin resmi. “Izin usaha kami lengkap, tapi kenapa tetap saja diamankan?” katanya dengan nada kecewa.
Pihak manajemen Aqilah bahkan mengungkapkan, operasi ini dilakukan semata-mata karena adanya laporan dari pihak tertentu. “Kami dapat info langsung dari Kasat Pol PP, penangkapan dan operasi ini hanya karena ada laporan. Kalau begitu, apakah semua usaha yang berizin bisa sewaktu-waktu disegel hanya karena laporan?” ungkap perwakilan manajemen.
Pernyataan ini membuka ruang spekulasi: apakah Satpol PP benar-benar menegakkan Perda, atau justru menjalankan operasi berdasarkan tekanan laporan tertentu? Jika memang persoalan izin, mengapa hanya karaoke Aqilah yang disegel, sementara usaha lain yang diduga serupa tidak tersentuh?
Publik kini mendesak agar Satpol PP memberi klarifikasi terbuka, agar tidak muncul dugaan tebang pilih dalam penegakan Perda. Tanpa transparansi, kasus ini berpotensi mencoreng wibawa penegakan aturan di Kabupaten Kepulauan Selayar.
